6 Cara Bikin Portofolio untuk Copywriter
Tiba-tiba di tahun ini, banyak sekali undangan untuk jadi pembicara sebagai expert-copywriter (haduuuh, berat yaaa). Meskipun masih jauh dari kata “EXPERT” (tapi jangan jauh-jauh banget, biar bisa jadi expert beneran), ya boleh lah aku coba. Setidaknya bisa sharing dari pengalaman dan apa aja yang pernah aku dapatkan di dunia kepenulisan.
Dari kelas-kelas yang aku hadiri ini, ternyata ada pola pertanyaan yang nggak pernah absen. Kebingungan dan ketidaktahuan tentang bagaimana caranya membuat portofolio jadi copywriter. Apalagi untuk yang sama sekali belum punya pengalaman.
Sebagai copywriter, aku akui bahwa dulu aku juga punya kesulitan untuk mengumpulkan tulisan. Pertanyaan seperti “tulisan yang ini, bisa atau nggak ya masuk jadi portofolio?” selalu jadi yang pertama masuk ke pikiran. Bingung mau tanya ke siapa. Bahkan workshop tentang copywriting itu sulit dan sedikit, bisa dibilang nggak ada :(
Tapi tenang, semakin lama semakin sadar bahwa nggak perlu punya gelar tinggi untuk bisa menenangkan hati calon client, yang penting bisa memenangkan.
“Gimana sih caranya bikin portofolio untuk copywriter? Apalagi buat yang belum punya pengalaman…”
- Show-off Your Writing Skills!
Ada banyak cara untuk meninggalkan jejak tulisan yang sebenarnya bisa ditebar di mana-mana. Apalagi sekarang udah banyak media online yang bisa kamu pake gratis! Bikin blog, bikin medium, bikin postingan di sosmed, atau bahkan kirim tulisan ke media yang bisa publikasi tulisanmu. Lumayan kan untuk “tulisanku pernah masuk sini, lho!”
2. Write a Fresh Sample on a Fake Company.
Dulu aku sering banget bikin brief sendiri untuk sebuah perusahaan. Aku tentuin target marketnya siapa, media placementnya di mana. Kemudian aku bikin contoh script untuk iklannya. Nggak lupa juga aku jelaskan ide atau konsep kenapa aku bikin tulisan itu.
Agak rajin ya? Hahaha ya namanya juga bikin porto! Kalau nggak diniatin, nggak akan selesai.
Nah kalau sekarang, udah banyak banget buat latihan dan dapet brief, nggak perlu pura-pura lagi kayak aku dulu. Kamu bisa buka di http://coursera.org karena banyak banget materi copywriting dan ada juga latihannya lengkap dengan brief yang bisa kamu jawab sedalam mungkin.
3. Kuasai Banyak Macam Tulisan dan Media Placement.
Enaknya jadi copywriter adalah bisa eksplor tulisan apa pun medianya. Mulai dari nulis caption di sosmed, billboard, banner dan landing page, newsletter, booklet, sampai script iklan TV atau radio.
Kalau masih bingung mau bikin apa, coba bikin copy untuk sebuah brand (meskipun palsu nggak apa, yang penting nanti jelaskan kalau itu adalah sample tulisan) dan nggak lupa untuk coba main-main di beberapa macam media placementnya.
4. Ada lomba? Ikutin aja!
Pernah liat lomba tulis-menulis? Coba deh ikutin. Kalo menang atau masuk nominasi, bisa dijadiin portfolio. Tapi kalo nggak menang? Ya masukin aja tulisanmu, nggak apa. Jelasin juga konsepnya (sudah pasti) dan untuk perlombaan apa.
Kalau dulu sih, aku sering banget bikin puisi dan cerita pendek yang akhirnya aku daftarin di perlombaan dan berhasil masuk untuk dibuat buku antologi bareng sama penulis yang lain.
5. Ikut magang.
Merasa kurang belajar copywriting pas kuliah, akhirnya aku coba magang 3x. Pernah sekali jadi team creative di media dan nulis script acara TV. Pernah 2x jadi copywriter di multinational advertising agency. Yang aku rasain dari pengalaman itu adalah kadang teori itu cuma gerbang doang, sisanya emang harus terjun ke lapangan.
Dari pengalaman magang juga ngehasilin banyak tulisan yang dipublikasi ke media. Misalnya pernah nulis caption untuk Instagram sebuah brand dan berhasil di-upload (yeay!). Kadang juga ikut pitching. Nah dari pitching ini, aku izin dulu ke senior apakah tulisanku bisa masuk porto? Ya jaga-jaga aja. Make sure you’re sharing content with permission.
6. Design Penting, Tapi Isi Lebih Penting.
Emang sih, visual & copy nggak bisa dipisahkan, but client want to see how well you’ve actually written!
Design bagus, tulisannya bagus, oke. Design bagus tulisan enggak? Bisa jadi pertimbangan. Balik lagi ke awal, kan mau pamerin tulisan, bukan keahlian design kamu. Tapi kalau mau bermain-main dengan design, usahakan memilih font yang jelas agar tulisanmu jadi mudah dibaca.
Sebelum yakin untuk menyelesaikan portfolio, cek lagi tulisan kamu berkali-kali, ya. Jangan sampai ada yang typo! Karena sebagai copywriter, sudah seharusnya kesalahan dalam tulisan itu nggak terjadi.